Jumat, 16 Januari 2015

Hilangnya Keunikan Diri Sebagai Manusia



Beberapa hari lalu saya mengantar teman saya untuk menjemput keponakannya. Keponakannya itu masih SD kelas 6. Walaupun SMP kelas 3, kegiatannya sudah melebihi kegiatan mahasiswa pada umumnya. Sekolah 5 hari seminggu dari jam 7 hingga jam 1, lalu les matematika, fisika, kimia, biologi 3 kali seminggu. Lalu ketika saya tanya 2 hari di weekend itu dia ngapain? Dia les bahasa inggris. WOW. Itu si ga jauh ama orang kantoran yang kerja 8 jam sehari. Lalu ketika saya tanya apa yang paling dia sukai, dan jawabannya adalah origami (melipat kertas) saya melihat dia melipat kertas dari buku sekolahnya lalu memberikan sebuah kamera yang dibuat dari hasil lipatannya.

Siapa yang tidak terkejut, kertas yang kalo sama saya ga jauh-jauh buat jadi bahan lemparan ke tong sampah, bisa dibuat jadi kamera sama dia. Kalo mawar dan bunga okelah tetep keren tapi udah mulai sering. Tapi ini kamera, saya si takjub.

Berangkat dari kejadian itu saya mulai mencari sebenarnya apa sih arti kata sekolah itu (iseng doang si). Sekolah atau school adalah turunan dari bahasa latin dari kata skholē yang berarti waktu luang. Ya asal kata sekolah adalah waktu luang.

Saya langsung berpikir bahwa sekolah adalah kegiatan waktu luang anak-anak. Lalu kegiatan aslinya apa? BERMAIN. Ya anak-anak itu tujuan utamanya bermain.

Kenapa bermain? Nanti kalau dia udah gede, mau kerja apa? Nanti dia bakal kalah saing dengan dunia bisnis masa depan gimana?
khodam malaikat
Mungkin ada beberapa orang tua yang bertanya seperti itu. Tapi menurut saya pertanyaan itu adalah refleksi ketakutan orang tua atas masa depan anaknya (wajar sih) tapinya jika anak-anak terlalu dibebani pendidikan di usia dini, seorang anak akan kehilangan suatu harta yang sangat berharga dalam hidupnya. Apakah itu? keunikan dan ciri khas seorang anak. Apa sih yang lebih buruk dari kehilangan diri sendiri. Punya segalanya tapi mempertanyakan keberadaan diri sendiri dan lebih bahaya lagi, punya segalanya tapi hidup tidak bahagia.

Ga banyak diantara kita yang menyukai seni melipat kertas. Dan gara-gara ga banyak itulah yang membuat keunikan setiap orang. Sama seperti orang yang menyukai make up binatang, perancang busana untuk kucing, penerjermah bahasa Swahili atau mungkin hal hal lainnya yang jarang dimiliki sehingga membuat orang tersebut memiliki keunikan, ciri khas dan yang terpenting adalah character. Character sudah terpancar dari keponakan teman saya itu, seengganya dia udah cukup percaya diri untuk tidak ikut-ikutan khalayak ramai dan fokus untuk menekuni hobinya yaitu melipat kertas. Daripada menjadi komoditi di bursa tenaga kerja yang ujung-ujungnya menjadi bagian dari statistika untuk penentuan keputusan para dewan direksi.

Di era yang makin kompetitif ini, dimana kemampuan tiap orang sudah mulai digantikan dengan teknologi, dunia mulai meminta ide-ide kreatif dan segar untuk membentuk masa depan. Kalau dari kecil udah dididik untuk mengikuti arus dengan belajar hal hal yang umum (matematika, fisika, kimia, biologi) bagaimana seorang anak mau menjadi dirinya sendiri? Akan butuh waktu lagi saat dia dewasa untuk menemukan dirinya sendiri (seperti saya). Kalo memang seorang anak sukaya matematika dll ya silahkan, toh itu kesukaan dia. Tapi kalo ga suka, ya jangan dipaksa. Bukankah semua ide-ide dan terobosan hebat berasal dari kecintaan (passion) seseorang tentang apa yang ia lakukan? Bener ga?

Kalau begitu sekarang apa yang menjadi kecintaan anda?
a. Mengatasi berbagai masalah fisik :
Sakit Kepala , nyeri punggung, maag, asma , sakit jantung, kelebihan berat badan, alergi dansebagainya.

b. Mengatasi berbagai masalah emosi :

Takut yang berlebihan (phobia) , trauma , depresi, cemas, kecanduan, rokok, strss, sulit tidur mudah marah atau sedih , gugup menjelang ujian/ presentasi, latah , kesurupan , kesulitan belajar, tidak percaya diri , dan beragam masalah-masalah emosi lainnya.

c. Mengatasi berbagai Masalah Keluarga dan Anak-anak :

Ketidakharmonisan dalam keluarga, perselingkuhan , permasalahan disfungsi seksual , rumah tangga ambang perceraian, mengatasi kenakalan anak-anak, anak malas belajar kecanduan game, anak ngompol, dan berbagai masalah keluarga dan anak lainnya.

d. Meningkatkan Prestasi:
Meningkatkan prestasi olahraga , prestasi kerja, prestasi belajar, meningkatkan omset penjualan, melancarkan negoisasi, mencapai goal dan target.

e. Meraih kesuksesan hidup
f. Meningkatkan kedamaian hati dan kebahagian Diri

Cara Berpikir Presiden, Entrepreneur Banget

Cara Berpikir Presiden, Entrepreneur Banget


Tanggal 15 Januari 2014 kemarin, saya dapat kesempatan untuk menghadiri Indonesia Outlook 2015 di Hotel Borobudur dengan Keynote Speaker: Presiden RI Jokowi. Beliau kasih presentasi selama 45 menit, dan disiarkan secara langsung di Metro Tv. Oh, akhirnya saya tahu rasanya bagaimana bisa salaman sama Presiden ketika Beliau nyamperin meja saya. Yay! Anyway..

Selama beliau presentasi, kami para pengusaha serius menyimak, namun sesekali 'terpaksa' ketawa karena Jokowi dengan gaya 'ndeso-nya' nyeletuk-nyeletuk lucu. Beliau cerita..

Sejak kapal-kapal pencuri ikan ditenggelamkan, sekarang tangkapan para nelayan berlimpah, income mereka pun naik drastis. Sekarang pencuri ikan sudah takut, beliau bilang, "Menterinya sadis!" Kami pun ketawa..

Tapi dibalik penenggelaman kapal pencuri ikan, Jokowi cerita bahwa pertama kali dia kasih approval "Laksanakan!", perintahnya ngga digubris. Ada sekitar 2 minggu, ngga ada kapal yang ditenggelamkan. Dia kasih perintah lagi, "Laksanakan!" masih ngga ada follow up. Baru hingga yang ketiga kali, "Laksanakan!" baru ada kapal yang ditenggelamkan. Jokowi sendiri ngga ngerti kenapa, "Padahal saya itu Panglima Tertinggi loh".

Jokowi cerita bahwa subsidi BBM selama 5 tahun terakhir itu Rp1300 triliun! Kalau harus subsidi BBM 5 tahun kedepan, akan sekitar Rp1400 triliun! Beliau cerita bahwa untuk membuat jalur kereta, butuh sekitar Rp900 triliun. Untuk bangun 49 waduk cuma (kalau saya tidak salah ingat) sekitar Rp25 triliun. Untuk bangun 1000 km jalan tol, cuma Rp400 triliun (kalau saya tidak salah ingat).

Kami kembali dibuat ketawa ketika Beliau bilang, "Bayangin kalau uang subsidi BBM dipake untuk buat waduk! Bisa jadi 2800 waduk. Indonesia isinya waduk semua!"

Beliau cerita ketika anggota kabinet terkait bilang secara hitung-hitungan sudah selesai dan tepat untuk menaikkan Premium, ada beberapa advisernya yang bilang jangan sekarang karena takut popularitas menurun. Kala itu, Jokowi langsung menginstruksikan agar BBM bersubsidi dinaikkan malam itu juga. Beliau di seminar kemarin bilang, "Saya ngga kerja untuk popularitas, tapi untuk masyarakat dan negara." Satu ruangan pun bergemuruh dengan tepuk tangan.

Satu lagi yang menarik yang ingin saya ceritakan di sini adalah ketika Jokowi bilang bahwa jaman dulu BUMN itu selalu dimintain dividen untuk APBN. Sekarang kebalik! Dana APBN sekarang untuk meyuntik BUMN biar bisa lebih berkembang. Yang menariknya adalah, setiap dana yang dikasihin ke BUMN dari dana APBN, Jokowi minta si perusahaan BUMN tersebut bisa membuat proyek yang akan menghasilkan 5 sampai 7 kali lipat dari dana yang didapat. SUKA!!! Ilmu terapi Sentuhan tangan yang dipadu dengan   Totok jari Spiritual Cahaya Illahi Merupakan sebuah teknik Ilmiah, spiritual, revolusioner dan spektakuler karena dikenal sangat mudah dan cepat untuk dapat dirasakan hasilnya dalam tempo sekitar 25 menit yang dapat digunakan untuk klik disini



Jelas pemikiran Jokowi sekarang ini, mirip dengan cara pemikiran entrepreneur, berikut analisa saya kemiripannya:

1. Visi dan Misinya bermakna positif, dan jelas.
2. Kalau analisa secara hitungan sudah dilakukan, ambil tindakan segera, jangan tunda-tunda; tegas.
3. Berani mengambil tindakan benar meski tidak popular, demi kepentingan yang lebih besar.
4. Setiap uang yang perusahaan keluarkan, harus menghasilkan berlipat-lipat.

Jelas apa yang saya share di sini, hanya sebagian kecil cara berpikir Entrepreneur. Masih ada 'jutaan lagi' pemikiran Entrepreneur yang harus dimiliki untuk bisa sukses. Saya akan share lagi di lain waktu ya.

See you ON TOP solusi problem anda !